Rabu, 19 Desember 2012

makalah revisi gerakan agama hindu yg di pengaruhi agama kristen

Gerakan Keagamaan Agama Hindu yang Dipengaruhi Kristen
by Ulil Albab

A. Pendahuluan
India adalah tanah air dari berbagai suku bangsa kebudayaan dan agama. kami telah menggambarkan gerakan agama ini pada halaman-halam terdahulu sekarang kita mencapai tahun dimana kita saksikan suatu usaha yang mengherankan dengan memasukkan segenap kepercayaan agam filsafat dan praktiknya kedalam satu sistem yang kita namakan Hinduisme.
Agama Hindu lahirdanberkembangpertamakalinyadilembahsungaisuciSindhu di India.Agama Hindu adalahsebuah agama yang berasaldari anakbenua India.Agama inimerupakanlanjutandari agama Weda (Brahmanisme) yang merupakankepercayaansbangsa Indo-Iran (Arya). Agama inidiperkirakanmunculantaratahun 3102 SM sampai 1300 SM. Agama inimerupakan agama ketigaterbesar di duniasetelah agama Kristendan Islam denganjumlahumatsebanyakhampir 1 miliar jiwa.
pertemuan di india dengan agama kriten menimbulkan aliran-aliran baru juga . agama Kristen masuk india pada abad ke- 19.
Nah, di sini ini kemudian aliran itu berkembang mulai dari perkembangna dalam kekuasaan atau pengaruh penyebaran pergerakan yang diteruskan oleh pengikut-pengikutnya seperti halnya makalah ini , dimana Swami Vivekanada setelah ditinggal gurunya mengumpulkan para murid muridnya untuk membuat persatuan persaudaraan demi menjaga eksisten dari gurunya tersebut.

Di Sinilah saya sebagai penulis akan mencoba sedikit memaparkan atau memperjelas tentang gerakan Arya Samaj, meliputi latar belakang gerakan Arya Samay, tokoh, dan ada beberapa persayaratan untuk mengikuti/ menjadi seorang anggota tersebut dan masih banyak lagi tentang substansi dari ajaran-ajaran gerakan tersebut.
B. Arya Samay
Pada waktu itu orang Hindu dihadapkan dengan bermacam-macam keyakinan baik di dalam maupun diluar India. selain itu suasana politik politik tidak menguntungkan India. tekanan pemerintah inggris dirasakan berat sekali. masuknya kebudayaan barat di India, yang disertai dengan penerapan ilmu pengetahuan modern yaitu dengan adanya kereta api, telepon, telegraf dan lain sebagaianya mengubah pandangan banyak orang.[1]
Timbullah persoalan, bagai mana memperbaharui Agama Hindu supaya dapat bersaing dengan agama-agama yang lain dan bagaimana dapat mengadakan sintese antara yang kuno dan yang baru, antara timur dan barat, agar supaya orang dapat memberikan jaminan akan keagungan akal dan roh India untuk menjawab segala tantangan inilah Arya Samaj didirikan.
Gerakan ini didirikan oleh Swami dayananda Saraswati (1824-1883) yang berusaha melakukan penafsirkan kembali ajaran agama Hindu. sloganya adalah “kembali kepada Weda”. dengan tekanan penting pada usahanya untuk membuktikan bahwa segala hasil perkembangan ilmu pengetahuan modern pada dasarnya telah terdapat dalam kitab-kitab Weda.[2]
Sarasvati menginginkan segenap lapisan masyarakat mempelajari kitab Weda, karena Weda bukan monopoli orang-orang dwijati saja. ajaran pokoknya adalah untuk mengembalikan dan memperbaiki agama Hindu untuk memperkuat teknologi modern di india dan menolak dominasi Barat, baik dalam bidang pemikiran, Agama moral, maupun dalam politik.[3]
Gerakan ini meyakini bahwa kitab Weda adalah abadi dan merupakan dasr dari agma Hindu, akan tetapi menafsirkannya sedemikian rupa sehingga kadang-kadang di anggap tidak beralasan oleh orang-orang Hindu yangberaliran ortodoks (terutama di kalangan Sanatana Dharmis) . sikapnya ynag tidak mengakui sistem kasta (dwijati ) tadi diharapkanya akan tetapi mengembalikan orang-orang Hindu yang telah menganut Islam dapat dikembalikan kepada agamanya semula. para pengikut Arya Samay ini dikenal sebagai tokoh-tokoh yang militan dalam garakan Agama Hindu di India [4].
Gerakan Arya Samaj yang didirikan oleh Dayananda Saraswati pada tahun, merupakan suatu gerakan gerakan keagamaan yang bersifat Semesta, terbuka bagi siapa saja tanpa memperdulikan kasta ataupun kebangsaanya.bagi gerakan tersebut, kebenaran kebenaran Weda adalah mutlak, tanpa mengandung kesalahan sama sekali. ia menolak politeisme dan pemujaan terhadap patung-patung yang ada dalam kuil-kuil yang didasarkannya pada kitab-kitab purana. dikatanya bahwa perbuatan semacam itu adalah perbuatan yang tidak bermoral. kalau pada umumnya ada anggapan bahwa orang-orang India dalam menerima Weda dalam memasukkan ke Dalamnya kitab-kitab Brahmana dan kitab Upanishat, maka Dayadana Sarawati membatasi keabsahanya hanya pada Weda Shamhita saja. ia juga menolak upacara-upacara yang dilakukan oleh para Brahmana, juga menolak kecenderungan advaita yang terdapat dalam Upanishad[5]. Ia berpendapat bahwa kidung-kidung Weda mengajarkan hanya ada satu Tuhan saja ( monoteisme)yang harus di sembah secara spiritual, bukan dengan alat-alat atau patung-patung. tentang dewa-dewa yang jumlahnya sangat banyak dikatakan bahwa itu hanya merupakan sebutan saja dari “Tuhan” yang satu.Ia memang mengakui karma dankelahiran akan tetapi menolak bahwa tersebut di ajarkan dalam Weda.menurut Dayananda , kitab-kitab Weda adalah sabda Tuhan yang bersifat Kekal, dan karena itu tidak mengundang persoalan dan kesejarahan dan keinian[6].
Tidak jauh beda dengan gerakan Brahma samaj yang mempercayai bahwa Weda adalah dianggap penting dalam kehidupan manusia dan gerakan Brahma Samaj juga mengirimkan empat orang yang di pandang mamapu untuk hal ini dalam ke Benares untuk mempelajari dan menyalin kitab-kitab Weda dan harus melaporkan hasil-hasilnya. diantara hasil-hasilnya ialah bahwa gerakan Brahma Samaj ini menganggap Weda sebagai kebenaran yang sangat dijunjung tinggi[7] .
Bisa di katakan bahwa gerakan ini (gerakan arya samaj) sangat dan amat berpegang teguh kepada Weda, menurut mereka Weda lah yang merupakan satu-satunya kitab yang paling benar. lantas apa persoalan atau masalah yang di hadapai oleh gerakan ini, gerkan ini tidak membatasi golongan atau orang-orang khusus untuk bisa menjadi anggota gerakan samaj, membuka lebar-lebar pintu untuk bisa masuk golongan tersebut.
untuk menjadi seorang anggota Arya Samay, seseorang harus memperhatikan dan memenuhi dari sepuluh ajaran pokok, diantaranya;
1. Tuhan adalah sebab pertama dari segala ilmu pengetahuan yang benar dengan segala sesuatu di kenal dengan nama-Nya .
2. Tuhan adalah segala kebenaran, segala pengetetahuan , segala sikap perbuatan . Tuhan berdiri sendiri , tidak bergantung pada apapun . Tuhan Maha besar, adil, Mahakasih, tidak diperkenankan, tidak terbatas, tidak berubah-rubah, tanpa permulaan, tidak sapat di bandingkan, sumberdari segala kekuatan, meliputi segala sesuatu, tidak akan musnah, kekal abadi, bebas dari rasa takut, Mahasuci dan merupakan sebab dari alam semesta. Hamya kepada-Nya lah sesemabahan diberikan.
3. Weda adalah kitab pengetahuan yang benar dan orang-orang Arya wajib membacanya, wajin memdengarkanya dengan baik pada kitab tersebut dibaca, wajib mengajarkan dan mengembangkannya kepada orang lain.
4. orang harus menerima kebenaran dan menolak yang tidak benar.
5. segala perbuatan hanya dilakukan dengan mengharapkan kebaikanya semata dan harus dilakukan setelah mempertimbangkan baik dan buruknya terlebih dahulu.
6. Tujuan utama dari samay adalah berbuat baik dan melakukan kebaikan didunia dengan meningkatkan perbakan jasmani, rohani dan keadaan sosial manusia.
7. segala sesuatu harus dinyatakan dengan rasa cinta kasih, adil dan menjunjung tinggi kebaikan.
8. ketidaktahuan harus dihilangkan dan pengetahuan yang benar harus diresapi.
9. Tidak seorang pun boleh berpendapat bahwa hanya dirinya saja yang baik. orang harus menghargai kabaikan oarnag lain.
10. Menjunjung tinggi yang bermanfaat bagi keadaan sosial seluruh masyarakat dan tidak boleh memperturut diri mencampuri orang lain; akan tetapi dalam masalah pribadinya seseorang boleh berbuat batas.[8]
Ajaran-ajaran yang sudah tertera diatas adalah bukti bahwa gerakan ini mempercaya Weda adalah satu satunya kitab yang paling agung, melihat dari salah satu pejelasan tentang Ajaran-ajaran gerakan tersebut (gerakan Arya samaj) salah satu dari ajaranya tersebut sama atau hampir mirip dengan agama Islam yang menyebutkan sifat-sifat yang menyerupai degan sifat Allah dalam agama Islam.
Nah disitu lah bisa di ambil kesimpulan bahwa ajara-ajaran tersebut (gerakan Arya samaj) salah satunya ada yang menyerupai dengan agama Islam, selain itu tetap ajaran-ajaran tersebut beda-beda persepsi dalam artian beda jalan tapi satu arahnya.
kebaktian yang dilakukan pada hari Minggu oleh gerakan ini barangkali agak terpengaruh oleh agama Kristen. Kebaktian yang dilakukan dengan menyanyikan kidung-kidung, doa-doa, khutbah ibadat korban sebagai mana yang diajarkan Weda. organisasi garakan ini sangat kuat dan memiliki sikap anti asing atau anti Kristen yang sangat kuat. Tetapi dalam hubunganya dengan Islam, gerakan ini mampu hidup bersama-sama untuk jangka waktu yang cukup lama.[9]
C. Kesimpulan
Dilihat dari latar belakang sendiri dari gerakan ini dapat kita ambil kesimpulan bahwa gerakan ini ada masalah politik dari barat(masuknya negara barat ke India) dan tekanan –tekanan yang di hadapi orang Hindu zaman dahulu mengakibatkan perubahan-perubahan yang tidak diperkirakan. gerakan ini didirikan oleh “Dayananda Sarasvati” pada tahun 1875.
Dan mengenai kitab-kitab bahwa gerakan keagamaan ini (gerakan Arya samaj) itu mempercayai kitab yang sangat benar dan sangat suci itu adalah “Weda” (kitab suci dari agama Hindu). mereka juga membuat slogan dari kitab tersebut yaitu “kembaki ke Weda”, di sisi gerakan itu juga tidak mengecam atau membeda-bedakan siapa saja yang akan masuk dalam golongan ini (gerakan Arya Samaj) apakah Ras, dari golongan darah biru, orang biasa bahkan dari orang yang kurang beruntung nasibnya dan lain sebagainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar